Memutuskan untuk move on atau berpindah hati dari seseorang
yang selalu kutunggu selama satu tahun, bagiku sangat sulit. Itu hal pertama
yang aku pikirkan ketika aku masih menyukai laki-laki itu.
Tapi sehari setelah aku berkata seperti itu, aku tidak sengaja, sungguh tidak
sengaja, berkeinginan untuk move on dari anak itu. Aku mengatakan hal ini pada
temanku, dan dia hanya berkata, “coba aja kalo bisa,” Cuma itu yang dia
utarakan padaku waktu itu. Aku berpikir, iya aku bisa, tapi aku terlalu takut
untuk mengutarakannya, jadi saat itu aku hanya mengatakan, “mm.. ya, pasti bisa
kok, tapi gak tau fix nya kapan..”
Tak lama, ya tak lama, aku mengatakan hal itu, aku menemukan
“korban” move on an ku. KORBAN, seorang anak laki-laki yang malang, atau
mungkin aku yang malang, aku tak tahu. Yang jelas, aku sudah berpindah hati
dari seorang pemain futsal menjadi seorang… seorang kapiten mungkin? Bukan!
Tentunya dia masih seorang pelajar.
Bisa dibilang aku jatuh cinta, yaaah jatuh cintanya anak SMA
lah~
Dan, aku menaruh hati padanya bukan karena dia tinggi dan tampan atau kece, bukan! Iyasih dia tinggi, lebih tinggi dariku tepatnya, tapi dia tidak tampan. Tidak! Dia hanya KADANG terlihat tampan. Tapi bukan tampan yang seperti Osamu Mukai, Haruma Miura, actor Hollywood, atau model-model mesos ternama yang lain. Tidak, dia tidak seperti itu. Dia terlihat seperti preman malah, tidak pernah tersenyum, tanpa ekspresi lagi. Tapi ada tiga hal yang membuatku tertarik padanya, dan hal itu mungkin juga pernah di rasakan oleh orang yang lain terhadapnya. Tiga hal itu adalah, senyumnya, ekspresinya saat tertawa lepas, dan sholatnya yang selalu 5 waktu. Hanya itu, ya itu, dan itu membuatku tertarik padanya, dan dengan cepat aku memutuskan untuk menaruh hati padanya.
Dan, aku menaruh hati padanya bukan karena dia tinggi dan tampan atau kece, bukan! Iyasih dia tinggi, lebih tinggi dariku tepatnya, tapi dia tidak tampan. Tidak! Dia hanya KADANG terlihat tampan. Tapi bukan tampan yang seperti Osamu Mukai, Haruma Miura, actor Hollywood, atau model-model mesos ternama yang lain. Tidak, dia tidak seperti itu. Dia terlihat seperti preman malah, tidak pernah tersenyum, tanpa ekspresi lagi. Tapi ada tiga hal yang membuatku tertarik padanya, dan hal itu mungkin juga pernah di rasakan oleh orang yang lain terhadapnya. Tiga hal itu adalah, senyumnya, ekspresinya saat tertawa lepas, dan sholatnya yang selalu 5 waktu. Hanya itu, ya itu, dan itu membuatku tertarik padanya, dan dengan cepat aku memutuskan untuk menaruh hati padanya.
Lalu aku menceritakan hal ini pada sahabat-sahabatku, dan
mereka hanya mengucapkan selamat padaku karena aku berhasil move on. Dan disaat
itu juga aku mulai berpikir, kira-kira aku gagal move on lagi gak ya dari
“korban”ku yang sekarang?
No comments:
Post a Comment